Monday, April 30, 2007

ASSESSMENT 5R DAN TIM IMPROVEMENT

Pada tanggal 24 April 2007 seluruh unit kerja dari mulai General Manager sampai tingkat Manager dilingkungan PT.Krakatau Steel dilaksanakan Assessment 5R dan Tim Improvement. Assessment ini dilakukan dalam dua kali dalam satu tahun. Pelaksanaan Assessment ini berlangsung sampai dengan tanggal 31 Mei 2007. Mengingat jumlah General Manager dan Manager yang cukup banyak, maka pelaksanaannya memakan waktu cukup lama.

Sebelum dilaksanakan Assessment, terlebih dahulu panitia melakukan pembekalan kepada para Assessor, selama dua hari di PUSDIKLAT. Dimana Assessor diambil dari setiap Direktorat yang ada di lingkungan PT.KS..
Sistem penilaian dilakukan secara matrik, sehingga dapat dijaga independensinya.

TUJUAN DILAKSANAKAN ASSESSMENT ADALAH UNTUK MEMBANGUN BUDAYA PERUSAHAAN DENGAN BERFIKIR SISTEMIK BY DESIGN, MENINGKATKAN COMPANY VALUE (DISIPLIN, SALING MENGHARGAI, KERJASAMA), DAN MENDORONG PROSES PERBAIKAN, SEHINGGA SECARA BERANGSUR-ANGSUR DAPAT MENINGKATKAN BALDRIGE SCORE DARI 400 POINTS MENUJU 600 POINTS, KEMUDIAN KE 800 POINTS, DAN TERAKHIR MENCAPAI EXCELLENCE (1000 POINTS).

SALAH SATU TUJUAN PENERAPAN JUGA BERTUJUAN UNTUK MENJAWAB TANTANGAN DAN PERSYARATAN BUMN SEHINGGA DAPAT SURVIVE, BERSAING, DAN UNGGUL. DASARNYA SESUAI DENGAN KRITERIA KINERJA BUMN (PT.KRAKATAU STEEL TERMASUK NON INFRASTRUKTUR) DENGAN:
1. KRITERIA KINERJA KEUANGAN 70 %
2. KRITERIA KINERJA OPERASIONAL 15 %
3. KRITERIA KINERJA ADMINISTRASI 15 %

Mudah-mudahan Assessment ini dapat bermanfaat bagi kelangsungan PT KS di kemudian hari, sehingga cita-cita/ Visi dan Misi PT.KS dapat digapai,, amin

Thursday, March 8, 2007

5 R (FIVE CLEAR) AT WORK PLACE

Kebanyakan orang berpendapat bahwa kemajuan suatu negara diukur dengan tumbuhnya pembangunan Industri, yang identik dengan adanya pembangunan Pabrik. Sementara di Indonesia pembangunan Industri masih banyak merujuk pada perangkat keras dan sarana fisik semata. Sedangkan pembangunan yang bersifat non fisik seperti Budaya perusahaan/industri dan kemampuan tenaga kerja masih kurang diperhatikan. Memanfaatkan tenaga kerja yang murah sampai saat ini masih menjadi andalan untuk sebagian penanam modal di negeri ini. Bila ini terus dibiarkan, maka KITA akan selalu tetap menjadi kuli dan tenaga kasar bagi negara yang lebih maju. Budaya industri memang sampai saat ini belum kita miliki. Kita baru bisa mencontoh konsep budaya Industri saat ini dari Negara yang terkenal akan kemampuannya dalam mengelola Industri. Bisa ditebak siapa itu ? Jepang. Ya memang, Konsep yang dimiliki oleh Jepang ini sangat sederhana dan mudah dipahami dan merupakan langkah awal penyebarluasan budaya industri. Konsep ini disebut dengan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang kalau di Indonesiakan disebut dengan 5R (Ringkas, Rapi Resik Rawat dan Rajin). Meskipun ini merupakan konsepnya orang Jepang, namun setelah diadaptasikan, mudah dipahami dan dikembangkan dalam lingkup BUDAYA INDONESIA.