Friday, March 13, 2009

PC.MAV 2.0

ANTIVIRUS KEBANGGAAN INDONESIA
------------------------------
Tidak ada antivirus lain yang mampu mengatasi dengan tuntas virus komputer, baik lokal maupun asing, yang banyak menyebar di Indonesia sebaik dan seaman PCMAV.

Umumnya antivirus yang ada hanya mampu mengenali dan menghapus file yang dideteksi bervirus. PCMAV menyempurnakannya dengan tingkat akurasi pendeteksian yang lebih tinggi, sehingga lebih handal dalam mengembalikan file, dokumen dan sistem yang menjadi sasaran serangan virus hingga pulih 100%.

Dengan PCMAV, Anda akan mendapatkan antivirus yang bukan hanya sekadar mendeteksi namun daya basminya yang tangguh mampu memburu 99.9% virus yang dikenal sampai ke "akar-akarnya" tanpa menimbulkan kerusakan pada file maupun sistem yang terinfeksi.

Perpaduan keunikan fitur serta keakuratan dan kepedulian terhadap keselamatan sistem, file dan dokumen Anda, memberi kesempurnaan sebuah antivirus pada PCMAV.


--------------
APA YANG BARU?
--------------
a. IMPROVED! Implementasi modul baru untuk manajemen operasi memory dan pencarian file yang lebih cepat dan stabil.

b. NEW! IntelligentScan (iScan) engine for ClamAV untuk meningkatkan akselerasi pendeteksian ketika engine ClamAV digunakan.

Pada PCMAV generasi 1.x banyak dikeluhkan mengenai betapa lambatnya PCMAV ketika digabung dengan engine ClamAV. Setelah dilakukan riset mendalam untuk mengembangkan sebuah engine tambahan,yang diharapkan secara signifikan dapat meningkatkan performa PCMAV ketika digabung dengan engine ClamAV. Hasilnya, terciptalah iScan for ClamAV yang secara meyakinkan mampu meningkatkan performa scan PCMAV+ClamAV hingga 40% lebih cepat.

c. NEW! RealTime Protector (RTP) for Vista dan Windows 7. RTP kini dapat berjalan lancar dan stabil di Windows Vista.

Khusus untuk Windows 7, walau cukup berjalan lancar, RTP masih bersifat eksperimental mengingat Windows 7 sendiri yang masih berstatus Beta.

d. NEW! Virus Quarantine (karantina) untuk mengisolasi file-file yang dicurigai bervirus ke tempat yang aman dan terlindungi sebelum diambil tindakan lebih lanjut, seperti penghapusan maupun perbaikan file. Jika ternyata file tersebut tidak berbahaya (false alarm), maka dapat dikembalikan ke lokasi awal di mana file tersebut berasal.

Klik angka pada info Quarantined untuk masuk ke menu karantina. Folder dan file "\quarantine\quarantine.dat" secara otomatis akan terbentuk ketika PCMAV dijalankan untuk pertama kalinya di harddisk.

e. NEW! Virus Submit yang terintegrasi di menu Virus Quarantine.

Jika pada PCMAV generasi 1.x ditemukan file yang dicurigai (suspected) maka Anda harus mengirimkan contoh file tersebut secara manual melalui e-mail dengan sebelumnya dilakukan kompresi yang terpassword. Kini keribetan tersebut tidak ada lagi. Fitur Virus Submit hadir untuk mempermudah pengiriman otomatis file-file yang dikarantina ke PC Media. Tinggal pilih file yang dimaksud di menu Virus Quarantine, lalu pilih Submit. File yang berhasil dikirim akan dianalisa dan sesegera mungkin dibuatkan update antivirus-nya berdasarkan skala prioritas.

f. NEW! PC Media Updates Manager untuk update online otomatis, baik untuk file database virus PCMAV (update.vdb) maupun ClamAV (main.cvd & daily.cvd).

g. IMPROVED! Integrasi awal PCMAV Cleaner & RTP. Proses awal PCMAV Cleaner kini lebih cepat karena tidak lagi memeriksa memory/sistem start-up Windows ketika RTP telah aktif.

Dan untuk lebih menghemat penggunaan memory, kini PCMAV Cleaner & RTP mampu menggunakan memory bersama untuk database virus.

h. IMPROVED! Fitur scan melalui klik-kanan pada Explorer (/REGSHELL). Bukan hanya file, kini folder juga dapat dilakukan scan dengan klik-kanan.

i. NEW! Fresh-Look dengan tampilan baru yang lebih simpel, cerdas, informatif, dan tentunya menyenangkan.

j. BUG FIXED! Kesalahan deteksi (false alarm) heuristik pada beberapa program dan script.

k. IMPROVED! Database virus utama (pcmav.vdb) kini dikeluarkan dari modul utama dan bersama file update database virus (update.vdb) diletakkan di folder "\vdb"

l. IMPROVED! Engine dan CVD tambahan ClamAV (0.9x) kini wajib diletakkan di folder "\plugins\ClamAV"

m. IMPROVED! Ditambahkan database pengenal dan pembersih 54 virus lokal/asing/varian baru yang dilaporkan menyebar di Indonesia. Total 2614 virus beserta variannya yang banyak beredar di Indonesia telah dikenal di versi 2.0.0 ini oleh core engine PCMAV.

n. IMPROVED! Perubahan beberapa nama virus mengikuti varian baru yang ditemukan.

o. IMPROVED! Perbaikan beberapa minor bug dan improvisasi kode internal untuk memastikan bahwa PCMAV tetap dapat menjadi antivirus kebanggaan Indonesia.

Ada sesuatu yang unik dalam PCMAV 2.0 ini, icon nya kini diganti dengan gambar bebek berwarna kuning yang imut, Ingin mencobanya ? Anda dapat mendownloadnya melalui link berikut :

http://www.4shared.com/file/91187912/76fd59d5/PCMAV20.html

Saturday, March 7, 2009

TEKNIK NEGOSIASI

Negosiasi adalah informasi dan kekuatan untuk mempengaruhi sikap orang lain dalam suatu jaringan ketegangan. Teknik Negosiasi adalah sutau keterampilan dan upaya yang dilakukan untuk memperoleh izin dan acceptabilitas dari orang lain dimana dari proses tersebut ada sesuatu yang diharapkan. Faktor keberhasilan negosiasi adalah : kekuatan (bargaining power); waktu; dan informasi. Seseorang yang memiliki bargaining power, dapat mengatur waktu (time management); dan memilki informasi yang lebih biasanya akan berhasil dalam negosiasi.


Pelatihan Teknik Negosiasi biasanya memperkenalkan teknik yang mendalam dan pemecahan masalah masalah yang seringkali timbul dalam bernegosiasi dan berkomunikasi yang mengakibatkan terjadinya miskomunikasi. Hal ini merupakan penghambat terbesar dalam pencapaian sasaran organisasi. Komunikasi merupakan alat utama dalam dalam melakukan negosiasi. Tanpa sadar sebenarnya kita sudah melakukan proses negosiasi disetiap banyak kesempatan; menawarkan jasa atau produk dari perusahaan kita; minta ijin pulang lebih depat dalam jam kerja; menawae harga barang yang akan dibeli; minta kenaikan gaji; dll.

Negosiasi adalah cara yang paling baik dan diakui secara umum untuk menyelesaikan adanya perbedaan keinginan yang mungkin timbul antara kita dengan orang lain; yang apabila tidak terselesaikan akan terjadi konflik.

Materi yang dibahas dalam Pelatihan Teknik negosiasi biasanya adalah sbb :
1. Persiapan Negosiasi.
2. Proses dan Teknik Negosiasi.
3. Menyusun Sasaran / Objektif.
4. Kesalahan kesalahan umum.
5. Menganalisa lawan.
6. Menentukan Acuan.
7. Negosiasi International.
8. Body Language.
9. Teknik Berkomuniukasi.
10. Win win Solution.
dan lai lain.

Lembaga Pelatihan yang pernah memilki paket Pelatihan Teknik Negosiasi adalah :
TMIP (Total Mega Inovatif Progress)
021-8098645. Jakarta 13510.

Thursday, March 5, 2009

KINERJA vs KOMPETENSI


Kita jangan sampai bingung oleh judul tulisan tersebut diatas .. untuk itu maka perlu pemahaman yang agak lebih tentang kompetensi. Mungkinkah seorang karyawan yang kompeten (memilki kompetensi yang memadai) akan menghasilkan kinerja yang tidak baik..? atau sebaliknya mungkinkah seorang karyawan yang Kinerjanya baik (excellent) adalah tidak kompeten (tidak memilki kompetensi yang memadai)…? Mudah mudahan tidak menjadi semakin bingung …!!
Pada dasarnya secara umum ..suatu organisasi atau individu dalam organisasi membutuhkan kompetensi (should be competent .. kata ISO 9000) untuk mencapai kinerja excellent atau kinerja yang dapat dipercaya oleh auditor. Artinya kompetensi harus ada dalam diri individu dan organisasi untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Maka kompetensi harus dijabarkan sedemikian rupa, disebarkan (dideploy), dilakukan penjenjangan, dan dipersyaratkan pada setiap individu yang terlibat (menduduki) dalam fungsi tugas oraganisai (job) yang telah ditentukan target (objektif) dan arah kerjanya.Lantas kapan kondisi sebaliknya … kompetensi dijadikan target (objektif) kerja …atau kinerja untuk kompetensi ...? Jawabannya akan ada diakhir tulisan ini... !Kompetensi dapat diartikan kemampuan yang bisa membuat individu secara efektif dapat menjalankan fungsi, tugas dan pekerjaannya dengan mencapai objektif (target) individu itu sendiri maupun target organisasi.Kompetensi merupakan suatu art (“seni”) keterampilan yang diper-lukan individu yang biasanya ditunjukkan dengan konsistensi kemampuannya dalam mencapai target yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi, tugas atau pekerjaan spesifik.Kompetensi adalah suatu kombinasi antara keterampilan (skill), attribute personal (attitude), dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin dalam perilaku kerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi.Kompetensi dapat diartikan juga kemampuan manusia yang dapat ditunjukkan dengan karya, pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap, motif, dan/atau bakatnya yang ditemukan secara nyata dapat membedakan antara mereka yang sukses dan yang biasa biasa di tempat kerja.Definisi Kompetensi : Karakteristik dasar manusia yang dari pengalaman nyata (nampak dari perilaku) ditemukan mempengaruhi, atau dapat dipergunakan untuk memperkirakan (tingkat) performansi di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan pada situasi tertentu (Spencer 1993).Kompetensi biasanya dikembangkan atau berkembang dalam pekerjaan melalui pengalaman; dan dapat diukur serta dievaluasi, umumnya tergambar berupa karya, pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap, motif dan bakat atau kombinasinya. Misalnya : kompetensi seorang Juru Las tergambar dalam keterampilannya memanipulasi Stang Las atau Brander dalam Proses Pengelasan. Kompetensi Juru Taksir dan Konsultan tergambar dalam pengetahuan dan daya pikirnya. Kompetensi penyanyi atau penari (seniman) tergambar dalam bentuk karyanya; dst.Ada 2 jenis kelompok Kompetensi; yaitu Soft Competency dan Hard Competency; sontoh Soft Competency : leadership, interpersomal relation, dll, contoh Hard Competency : electrical engineering, financial analysis; dll. Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang pasif. Seorang karyawan mungkin pandai, namun jika tidak dapat menterjemahkan (“membumikan”) kepandaiannya kedalam perilaku ditempat kerja yang efektif, kepandaian (knowledge) menjadi tidak berguna. Jadi kompetensi tidak hanya mengetahui apa yang harus dilakukan dalam pekerjaan. Banyak terjadi kebingungan di masyarakat luas antara kompetensi dan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap (attitude), dan sifat sifat pribadi lainnya (KSAs). KSAs tidak sama dengan Kompetensi, apabila dikaitkan dengan tujuan organisasi (Kinerja); maka KSAs berada pada posisi satu langkah dibelakang Kompetensi. Salah satu cirri pembeda a.l. : bahwa Kompetensi merupakan hasil gabungan beberapa KSAs dengan pengembangan kerja (experimental & experience, pengalaman).Perbedaan akan lebih jelas bila kita perhatikan Tabel Kebutuhan KSAs VS Kompetensi ditempat kerja; berikut ini :Level 1 s/d 4 menunjukkan tingkat akurasi penentuan kebutuhan KSAs dan Kompetensi dalam mencapai Kinerja. Pada Level I kita hanya menentukan kebutuhan KSAs dan pada Level II kita menentukan kebutuhan KSAs dan Kompetensi; dst.Dalam keterbatasan potensi dan sumber, kita sah sah saja menjadikan ukuran ukuran KSAs itu sendiri sebagai Kompetensi, namun hal ini harus ditandem (dibarengi) dengan monitoring hasil (kinerja); yang dapat dilakukan melalui review, mentoring, coaching, pengarahan, pembimbingan. dll. Karena pada dasarnya kompetensi berasal dari KSAs; dan mentoring, coaching, serta pembimbingan adalah proses pengembangan KSAs menjadi Kompetensi dalam pekerjaan. Dalam konsep seperti ini : mengasumsikan KSAs sebagai Kompetensi; peranan atasan dalam coaching dan pembimbingan sangat menentukan. Sedangkan bidang Pengembangan SDM (HRD) diserahi tugas untuk pembekalan KSAs dan fasilitator dalam coaching dan pembimbingan. Dalam kondisi seperti ini masih banyak atasan yang masih belum memahami sepenuhnya, misalnya menerima karyawan baru yang telah dibekali KSAs sedemikian rupa oleh bagian HRD; namun si atasan tetap mengeluh bahwa karyawan baru tsb. belum siap kerja. Sebenarnya peranan pengembangan KSAs menjadi kompetensi (proses coaching, proses pembimbingan; dll.) yang akan menjadikan karyawan baru tersebut siap menghadapi pekerjaan. Maka sudah kewajiban bidang HRD untuk memfasilitasi dan membekali para atasan dalam bidang mentoring, coaching dan pembimbingan.Bila kita akan mengimplementasikan Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi di tempat kerja, maka yang harus dilakukan pertamakali adalah menyusun Direktori (Katalog) Kompetensi yang mencerminkan kebutuhan Kompetensi di perusahaan, serta dilanjutkan dengan pemetaan kebutuhan Kompetensi untuk setiap Jabatan (istilahnya : KKJ; Kebutuhan Kompetensi Jabatan), atau disebut juga Job Profile. Saat ini beberapa “Jabatan” (Job) telah distandarisasi kebutuhan Kompetensinya disertai dengan ukuran Unjuk Kinerja-nya dalam SKKNI (Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Beberapa negara juga menerapkan hal seperti ini, melakukan Standarisasi Kebutuhan Kompetensi Jabatan. Dalam beberapa kasus hal seperti ini tidak akan cocok; misalnya pada posisi yang terkait dengan ”strategic planning”, ”R&D”, atau ”marketing research” tuntutan KSAs dan Kompetensi akan sangat dipengaruhi oleh perubahan yang cepat baik dalam hal waktu maupun kondisi faktor luar (faktor obsolete-nya sangat cepat).Tahap selanjutnya yang paling penting dan paling kritis dalam implementasi Manajemen SDM berbasis Kompetensi adalah Pengukuran Kompetensi. Pengukuran sangat penting karena akan digunakan sebagai acuan; pada tahap mana KSAs atau kompetensi yang dimilki individu atau organisasi setalah diukur, dan dari sini dapat diketahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ada pepatah bisnis mengatakan : apabila anda tidak bisa mengukur maka anda tidak akan bisa mengendalikan (if you can’t meassure, you can’t manage). Kadang kadang keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kepandaiannya dalam hal mengukur, pengukuran apapun. Maka sangat disarankan bahwa pengukuran diprioritaskan, terutama dalam hal akurasinya, bila perlu pengukuran KSAs atau Kompetensi dijadikan objektif perusahaan. Bila hasil pengukuran kompetensi atau KSAs relatif tinggi dari yang sebenarnya maka akan beresiko terhadap kinerja. Dan sebaliknya apabila pengukuran KSAs atau Kompetensi relatif rendah dari yang sebenarnya maka akan berpengaruh terhadap investasi SDM dan penentuan objektif (target atau sasaran kerja). Keduanya akan bermuara pada memburuknya kinerja organisasi atau kinerja perusahaan. Konsep di Amerika Serikat adalah menciptakan alat ukur kompetensi yang akurasinya bisa dipercaya, maka timbulah istilah Sertifikasi Profesi, dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta Uji Kompetensi. Proses pengukuran sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh bidang SDM atau HRD, namun juga harus melibatkan atasan. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan momen Performance Appraisal (P/A).Tahap akhir adalah memanfaatkan hasil pengukuran KSAs atau Kompetensi untuk mencapai kinerja individu, kinerja organisasi maupun kinerja perusahaan melalui berbagai cara a.l. : penempatan, mutasi,promosi, pendidikan & pelatihan, remunerasi, insentif, suksesi, dll. Bahkan pada saat atasan melakukan mentoring, coaching, dan pembimbingan juga sebaiknya memanfaatkan hasil pengukuran KSAs atau Kompetensi, demikian juga halnya pada saat menentukan target (sasaran kerja) individu atau organisasi. Semua aktifitas yang menyangkut SDM dan Kinerja didasarkan (berbasis) pada hasil pengukuran KSAs atau Kompetensi. Aktifitas yang dilakukan pada tahap sebelumnya menyusun Direktori (Katalog) Kompetensi, menyusun Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ atau Job Profile), dan Pengkuran Kompetensi, semuanya menjadi akan tidak berguna bila hasilnya (hasil pengukuran KSAs atau kompetensi) tidak dimanfaatkan. Ketika terjadi peningkatan kasus atasan atau pihak SDM dalam melakukan aktifitas yang menyangkut SDM & Kinerja (penempatan, promosi, diklat, remunerasi, insentif, dll.) tidak memanfaatkan (tidak mau, dan alasan lainnya) hasil pengukuran KSAs atau Kompetensi, maka saat itulah kita mesti mempertanyakan kualitas dan akurasi hasil pengukuran. Pada saat seorang atasan menentukan kriteria tersendiri untuk melakukan penempatan, mutasi, promosi, diklat, dll., maka sebenarnya beliau sedang melakukan pengukuran.Dari uraian tersebut diatas, dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi di perusahaan ternyata tidak bisa hanya ditangani oleh bidang SDM saja namun harus melibatkan kepedulian dan perhatian yang sungguh sungguh dari setiap atasan atau pimpinan unit kerja. Hampir semua aktifitas dalam implementasi sistem kompetensi ini membutuhkan keterlibatan langsung atasan atau pimpinan unit kerja, terutama proses pengukuran dan proses pengembangan kompetensi ditempat kerja (mentoring, coaching, dan pembimbingan). Maka sudah selayaknya bila penanganan kompetensi juga menjadi target kerja (kinerja) setiap atasan atau pimpinan unit kerja; Kinerja untuk Kompetensi..?Sumber : 1. Spencer : ”Competency”.2. Buyung Ahmad Suafei : ”Kompeten dan kompetensi”.3. Djoko Siswanto : “MSDM-BK”

Tuesday, March 3, 2009

Antivirus dan Antispyware untuk Windows7

Jika Anda sudah pernah menginstall Windows 7 Beta, tentu melihat pesan yang dinyatakan penting dari Action Center yang berada pada system tray yang salah satunya adalah permintaan untuk mencari dan program antivirus. Dari sini dapat ditangkap bahwa Microsoft sendiri menganggap bahwa sistem yang dibuatnya belumlah aman jika tanpa disertai program lain untuk menangkal virus dan malware. Seperti pada Windows Vista, program keamanan yang disertakan pada Windows 7 Beta hanya antispyware yaitu Windows Defender.

Jika melihat daftar Microsoft mengenai program antivirus yang compatible dengan Windows 7 Beta, sudah ada tiga program antivirus yang masuk yaitu:

  • Symantec yang memberikan Norton 360 3.0 Beta
  • AVG yang menawarkan AVG Internet Security dan AVG Anti-Virus dimana keduanya adalah produk komersial AVG
  • Kaspersky yang menyediakan technical preview dari Kaspersky Anti-Virus for Windows 7.

Apakah memang terbatas hanya itu? Kemudian saya pun mencoba menginstall dan menjalankan AVG 8 Free Edition dan Avira Antivir Personal yang gratis digunakan, dan ternyata dari proses instalasi maupun pada saat berjalan, belum ada masalah yang timbul. Pada Action Center Windows 7 sendiri membaca secara baik keberadaan kedua antivirus tersebut termasuk statusnya jika real-time protection mati atau pada saat memerlukan update.

Di How-to Geek sudah ada tulisan berdasarkan percobaan langsung yang menghasilkan daftar Antivirus dan daftar Antispyware yang kompatibel dengan Windows 7.

Antivirus yang kompatibel dengan Windows 7

  • AVG Anti-Virus Free Edition - this is what I personally use… it’s excellent and FREE
  • Avira AntiVir Personal Edition
  • Norton AntiVirus 2009
  • Avast! AntiVirus Home
  • Kapersky Anti-Virus 2009
  • PCGuard Anti-Virus from Virgina Media Broadband
  • ESET Nod32 Anti-Virus
  • Microsoft Forefront Client Security (Enterprise)

Antivirus yang TIDAK kompatibel dengan Windows 7

  • McAfee VirusScan
  • Microsoft Windows Live OneCare

AntiSpyware yang kompatibel dengan Windows 7

  • Windows Defender
  • Spybot Search & Destroy
  • Ad-Aware
  • Malwarebytes’ Anti-Malware
  • Spyware Blaster

Sebagai catatan, jika Anda misalnya ingin menggunakan program Anti-spyware selain Windows Defender yang sudah ada dalam Windows 7 Beta, maka sebaiknya Windows Defender diuninstall dulu karena menggunakan dua atau lebih produk antivirus atau antispyware akan terlalu membebani sistem. (Orgi from MasEko)